Pages

Rabu, 12 Desember 2012

Minggu, 11 November 2012

Pemimpin Harus Ramah Bukan Marah-marah

Netral feat Tegar - Salahkah Aku Memujamu

NETRAL kembali melakukan gebrakan merilis single terbaru mereka dengan menggandeng bocah cilik "Pengamen jalanan" berumur 11 tahun yang bernama "TEGAR" ( Check youtube : "Tegar Pengamen Subang". Netral mendapatkan "Tegar" dari Lomba acara Xensasi Gaya Ramadhan 2012 di Epicentrum Jakarta yang mendapatkan juara 1 (Satu). "Tegar" ga Cuma pandai bernyanyi, tapi juga cukup piawai mengolah segala kreatifitasnya dengan bermain gitar kentrung, beat box & break dance. Untuk pembuatan lirik ditulis bareng oleh "SITI MAESAROH" gadis belia berumiur 16 ( enambelas ) tahun dari Cianjur dan Netral. Lagu "SALAHKAH AKU MEMUJA MU" menceritakan tentang seseorang yang ingin kembali ke jalan yang benar 



Senin, 04 Juni 2012

Istilah dalam stand up komedi

Buat rekan-rekan yang tertarik belajar stand up comedy, dan mempunyai minat yang besar dalam kesenian ini, yang agak kesulitan dalam mempelajari stand up comedy karena banyak menggunakan istilah bahasa inggris, dibawah ini ada beberapa istilah dalam stand up comedy. 1. Alternative Possibilities = daftar arti atau fungsi dari konektor yang tidak sama dengan asumsi umpan salah satu yang menjadi reinterpretasi 2. Asumption = harapan penonton cerita akan terus sepanjang garis prediksi pemikiran 3. Badger dan jam = mengacu pada comic yang mengumpulkan tertawa dari mereka termasuk diantaranya 'acak' benda dan hewan dalam set mereka. 4. Beat, pause = jeda untuk menggambil istirahat untuk tujuan waktu comic 5. Behaviroal jokes = perilaku jokes, lelucon di bangun nonverbal karakter emosi, keadaan pikiran bahasa tubuh, tindakan dan efek suara. 6. Blue material = bahan lelucon mengunakan nuansa seksual grafis, scatologikal (toilet), referensi, dan kata-kata makian. 7. Bomb (see also die) = comic yang mengisi acara stand up comedy tanpa respon tertawa dari penonton atau sedikit 8. Booker = orang yang menyewa atau menbayar comic untuk bekerja di klab malam. 9. Callback = lelucon yang di tampilkan di acara tsb namun di sajikan kembali dengan cara yang berbeda. 10. Character POV = posisi persepsi yang di capai dengan cara berpura-pura menjadi seseorang atau sesuatu. 11. Comic = seseorang yang membuat dirinya lucu dengan menceritakan lelucon. 12. Comedian = seseorang yang membuat dirinya lucu dengan menciptakan karakter lucu. 13. Closing line = lelucon akhir dari acara stand up comedy untuk mendapatkan tertawa yang besar. 14. Connector, at the center of a joke = lelucon ditengah, sebagai salah satu cara untuk memahami hal itu sebagai umpan balik 15. Corporates = sangat baik di acara pribadi tapi kadang-kadang aneh. 16. Cotton mouth = gejala khas manggung buruk, dimana seorang comic akan mulai kehilangan kelembaban di tenggorokan mereka dan karena alasan ini comic membawa minuman di panggung, kecuali mereka yang memang pecandu alkohol. 17. Decoy = istilah yang lebih singkat untuk mendapatkan umpan. 18. Decoy assumtion = asumsi yang menyesatkan di stand up, lelucon itu yang menciptakan kisah 1 dan hancur, oleh reinterpretasi tersebut. 19. Double up = melakukan dua pertujukan dalam setu malam. 20. Die = sebuah pertujukan komedi yang tidak mendapatkan tertawa. 21. Flop sweat = banyak mengeluarkan keringat dari satu pengalaman panik, reaksi terhadap bom. 22. Gag file = file lelucon. 23. Gag = lelucon. 24. Gig = pekerjaan bisnis pertunjukan. 25. Hammocking = teknik untuk memempatkan bahan lebih lemah, atau improvisasi antara dua bit komedi kuat. 26. Headliner = komedian ketiga terakhir dianggapsebagai bintang dari standar stand up comedy show. 27. Hecklear = penonton atau audiens yang berbicara menggangu pertunjukan, biasanya bertukar hinaan dan ejekan dengan comic. 28. Impressionis = comic yang melakukan immtations orang lain, sebagian besar tindakan mereka. 29. Improvisationalists = comic yang spontanitas bertindak dengan melakukan pembicaraan dengan penonton. 30.Joke file = lelucon terorganisir yang disimpan dalam satu file atau komputer. itulah beberapa istilah yang di gunakan dalam stand up comedy, memang masih banyak sih, nanti di sambung lagi semoga membantu.

Jumat, 18 Mei 2012

Orang Idealis Vs Orang Realistis

Saya sering mendengarkan orang mengatakan hal-hal negatif mengenai orang yang punya idealisme tertentu. Entah itu mulai dari sindiran hingga secara terang-terangan telah banyak ditujukkan kepada orang-orang yang mempunyai kesetiaan tertentu terhadap ide yang mereka yakini benar. Orang-orang Indonesia, terutama sekali masyarakat perkotaan, menganggap bahwa idealisme adalah suatu konsep yang harus ditinggalkan jauh-jauh dalam menjalankan hidup agar mendapatkan hidup yang baik. Benarkah itu? Sebelum menilai hal tersebut benar atau salah, ada baiknya saya sedikit jelaskan apa itu idealisme dan realism, beserta apa saja yang termasuk ke dalam kategori idealisme dan realism tersebut. Idealisme adalah suatu keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar oleh individu yang bersangkutan dengan bersumber dari pengalaman, pendidikan, kultur budaya dan kebiasaan. Idealisme tumbuh secara perlahan dalam jiwa seseorang, dan termanifestasikan dalam bentuk perilaku, sikap, ide ataupun cara berpikir. Pengaruh idealisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu, tapi juga hingga ke tingkat negara. Nilai-nilai idealisme yang mempengaruhi individu contohnya adalah keyakinan mengenai pola hidup, nilai-nilai kebenaran, gaya mengasuh anak, karir dan lain sebagainya. Sedangkan idealisme pada tingkatan negara adalah seperti Ideologi Pancasila, komunisme, liberalism dan masih banyak lagi. Sedangkan realisme adalah suatu sikap/pola pikir yang mengikuti arus. Individu yang realistis cenderung bersikap mengikuti lingkungannya dengan mengabaikan beberapa/semua nilai kebenaran yang dia yakini. Sama dengan idealisme, realisme tumbuh secara perlahan dalam jiwa dan pikiran seseorang. Realisme-pun tidak hanya terbatas pada individu, tapi juga pada level-level diatasnya hingga ke tingkat negara. Nilai-nilai realisme yang mempengaruhi individu pada umumnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan materi. Namun tidak tertutup kemungkinan juga pada hal-hal lain seperti budaya politik, norma reliji (sistem kepercayaan) dan banyak hal-hal lainnya. Seperti yang telah saya tuliskan di atas bahwa batasan tulisan ini hanya untuk menjawab pernyataan kaum realis yang menganggap bahwa idealisme adalah sampah kehidupan. Untuk menyederhanakan tulisan ini agar mudah ditangkap oleh semua orang, saya akan menggunakan pendekatan perbandingan saja. Idealisme pada dasarnya adalah perubahan, terlepas dari apakah perubahan itu baik atau buruk. Sebagai contoh idealisme positif, ingat ketika Martin Luther menentang gereja Katolik Eropa? Banyak orang ketika itu mencemoohnya sebagai orang yang idealis dengan menafikkan kenyataan-kenyataan di lapangan dan keamanan hidupnya sendiri. Namun dengan kekuatan idealisme yang luar biasa akhirnya Martin Luther mampu melahirkan gerakan reformasi (pada masa itu) dan tetap bertahan hingga hari ini. Untuk contoh buruknya, lihat idealisme yang dilakukan oleh Adolf Hitler. Dengan keyakinannya atas buruknya kaum Yahudi dan Komunisme, dia bisa menjadi penguasa Eropa dan membinasakan kaum Yahudi dan Komunis. Padahal ketika zamannya ketika itu, korporasi Yahudi dan dominasi politik komunis begitu kental dilingkungannya sehingga pada awal-awal perjuangannya Hitler justru lebih banyak mendapat hinaan dan cemooh ketimbang dukungan. Tentu saja contoh buruk ini jangan ditiru karena justru merupakan kemunduran dalam peradaban manusia. Sebutlah semua pemimpin besar dunia: Mahatma Gandhi, Mother Teressa, Aung an su kyi, Che Guevara, Soekarno, Julius Caesar, Socrates dan masih banyak pemimpin besar dunia lainnya yang penuh dengan idealisme-idealismenya walaupun kadang hal itu menjadi faktor utama berakhirnya hidup mereka. Socrates contohnya: dia bersikukuh bahwa pemerintahan demokrasi Athena pada kala itu adalah pemerintah yang busuk dan korup. Walaupun banyak kerabatnya dan murid-muridnya yang membujuknya agar tidak terlalu idealis dengan keyakinannya karena akan membahayakan nyawanya, dia tetap saja lantang menentang demokrasi Athena. Walhasil, senat Athena memerintahkannya menenggak racun sebagai bentuk hukuman mati atas penghinaannya kepada senat, dan matilah Socrates dalam memperjuangkan idealismenya. Selanjutnya adalah Soekarno. Pada masa mudanya, Soekarno sudah terbiasa diperlihatkan pemandangan betapa anak negeri ini (kaum pribumi) diperbudak oleh penjajah Belanda. Lingkungannya pun (lingkungan terpelajar dan priyayi) sudah menganggap bahwa hal itu adalah biasa. Lalu ketika dia beranjak dewasa, dia menyadari bahwa ini semua salah dan dia mulai merawan arus “realistik” penjajahan, dan mulai mengkampanyekan idealisme kebebasan (kemerdekaan) bangsa Indonesia. Sebutlah semua orang atau pemimpin besar di bumi ini, maka orang tersebut pada awalnya selalu mempunyai idealismenya sendiri yang pada akhirnya menghantarkannya kepada kesuksesan. Atau mungkin jika ingin menggunakan pembuktian terbalik: coba anda carilah pemimpin atau orang besar dunia yang tidak punya idealisme, itupun kalau anda bisa menemukannya. Idealisme adalah sumber perubahan. Perubahan terjadi karena tidak adanya kepuasan terhadap kondisi terkini, perubahan terjadi karena ada “kesalahan” atas suatu hal, perubahan dapat dilakukan hanya bila ada keberanian, dan keberanian untuk melakukan perubahan merupakan implementasi nyata dari idealisme. Namun perlu diperhatikan juga bahwa idealisme tidak bisa berdiri sendiri. Idealisme juga memerlukan realisme. Idealisme dan sikap realistik bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi satu sama lain secara absolut. Tanpa adanya sikap realistik, idealisme hanya akan menjadi angan-angan utopis: bagaikan mimpi di siang bolong. Sikap idealis tanpa sifat realistis hanya akan menjadi bunga tidur dalam kehidupan yang tidak lebih baik dari khayalan orang sakit jiwa. Perlu ada keseimbangan koheren antara sifat idealisme dan realistis agar menjadi manusia seutuhnya. Sikap realistis diperlukan untuk memahami dan menginsyafi kondisi riil di lapangan. Sedangkan sikap idealis diperlukan untuk memperbaiki atau menyempurnakan kekurangan yang terjadi dalam realita. Tidak mungkin seorang manusia hanya mengikuti arus (realistis) selama-lamanya, atau hidup akan menjadi statis. Tidak mungkin juga seorang manusia hanya mengutamakan idealismenya semata dengan mengacuhkan realita kalau tidak ingin dikatakan seorang pemimpi. Jadi pada kenyataannya, sikap idealis dan realis bukanlah suatu hal yang saling berkontradiktif. Justru sebaliknya, kedua hal itu harus selaras berjalan dalam pikiran dan sikap kita agar hidup selalu mengalami progresifitas. Keseimbangan antara idealisme dan realism dapat menghasilkan output yang tentunya lebih baik daripada hanya condong ke satu sisi saja.

Minggu, 15 April 2012

INDOSAT MOBILE



http://klimg.com/kapanlaginetwork.com/23ade4c3d40252516ebb35e5559b194f.swf

Minggu, 11 Maret 2012

LANGKAH LANGKAH MENJADI SALES "HANDAL"

Sales Magic (menjual apapun,dimanapun,kapan pun,kepada siapapun dan dengan harga berapa pun)


Sales Magic (menjual apapun,dimanapun,kapan pun,kepada siapapun dan dengan harga berapa pun)



1.Penampilan : mengapa saya katakan penampilan itu penting?? karena ketika kita bertemu seseorang itu yang di lihat bukan dari mana kita,apa jabatan kita,apa prestasi kita, melainkan penampilan. saya ambil contoh semisalkan adan dua orang pengemis pengemis yang pertama berpenampilan kumuh,kusut,dekil, baju compang-camping dan terlihat mengenaskan kalo pun ia meminta kepada orang palingan kalo ada yang ngasih pun cuma uang receh,betul?,. di keadaan yang sama tapi orang yang berbeda pengemis kedua berpenampilan rapih menggunakan kemeja,rambut klimis,membawa tas dan ketika ia meminta kepada orang "pak/bu tolong bantu saya tadi di bis saya kecopetan dan semua kartu tabungan saya hilang bersama dompet saya",, and than apa yang terjadi?? orang pun akan bersimpatik dan memberikan bantuan yang besar karena percaya dengan penampilan nya, betul??
2.Bau badan : setelah penampilan biasa nya orang akan mencium bau tubuh seseorang jika orang tersebut tercium bau yang mengganggu menurut nya maka ia akan malas dan lebih memilih pergi meninggalkan kita, jadi biasakan pake parfum sebelum action.
3.Sikap : setelah orang yang kita temui itu welcome dan mulai terbuka kesempatan kita untuk bertanya-tanya nama,tempat ia bekerja,asal,umur (kalo perlu),. kita harus menjaga sikap jangan sampai kita memperlihatkan kepada orang tersebut sikap jelek kita seperti : menaikkan kaki di atas kursi, ngupil, garuk2 kepala,cengar cengir sendiri apalagi sampai tertawa, kalo ini terjadi orang tersebut akan memprotek diri nya dan akan sulit kita untuk melanjutkan misi kita.
3.Jabatan/reputasi : dalam hal ini bukan berarti kita harus berjabatan tinggi/bereputasi baik dulu baru bisa menjual,tapi lebih kepada reputasi sederhana seperti kartu nama,edifikasi. untuk kartu nama kita sendiri jangan sampai kita menulis jabatan yang merendahkan kita sendiri contoh : junior salles officer (sudah salles officer tambah junior lagi). tulis salles manager, kalo ada yang bertanya "kamu punya anak buah berapa" tinggal jawab "satu saya sendiri,,hehe" cukup masuk akal untuk di jalani, kemudian edifikasi atau memberikan reputasi kepada senior kita seperti manager marketing kita atau general manager kita katakan kepada orang yang kita temui jika dia tidak percaya kita akan kenalkan kepada manager kita dengan sedikit membanggakan reputasi nya di depan orang tersebut, dengan begitu ia akan percaya dan siap untuk membeli barang kita.
4.Mengenal hukum parretto : sebagai sales apapun kita harus mengenal rumusan hukum ini agar kita tidak mudah down dan putus asa di tengah jalan, hukum ini memiliki rumus (10 : 1) dalam artian 10 kali kita menawarkan kepada orang mungkin hanya 1 yang akan beli, kalo anda seorang sales mobil mungkin 20 : 1 dan kalau makelar rumah 30 : 1 yah inti nya harus bersabar aja sebelum mencapai angka nya jangan berhenti menawarkan.
5.Memberikan sugest kenikmatan & ketakutan : berikan suggest kenikmatan yang akan di dapatkan jika membeli produk yang kita tawarkan , contoh : kita menjual obat "kalo bapak/ibu beli produk ini bapak/ibu akan terjaga kesehatan nya dan ga gampang sakit". kalo ketakutan nya "wah sangat di sayangkan jika bapak/ibu tidak jadi membeli produk ini karena mungkin saya ga akan kesini lagi dan kalo suatu saat bapak/ibu butuh produk ini maka akan susah mencari nya", karena orang akan tergerak 6.jika menyinggung akan ketakutan nya di bandingkan kenikmatan, mau contoh : oke saya mau tanya anda pilih mana dapat uang 100 juta atau kehilangan 100 juta?misalkan ada orang yang uang nya tenggelam di laut dan orang tersebut bilang "ambil tuh duit kalo dapat 100 juta nyabuat kamu" apa yang akan anda jawab?? hanya orang bodoh yang mau ngambil, tapi kalo misalkan uang anda tenggelam 100 juta apa yang akan anda lakukan? (nyebur dan selamatkan uang tersebut), mengapa bisa seperti itu?karena itu sudah bawaan dari sifat manusia yang takut kehilangan sesuatu yang berharga.
7.Yang terakhir adalah clossing : setelah kita berbicara panjang lebar tentang produk yang akan kita jual kita harus menanyakan kembali kepada orang tersebut "bapak/ibu jadi beli?" jangan katakan mau beli atau tidak karena kata-kata tersebut akan memberikan kesempatan untuk ia menolak, dan berikan garansi yang meyakinkan kepada calon pembeli kita supaya ia dapat percaya.